KANDUNGAN karsinogenik yang ada di dalam rokok elektrik menjadi pemicu besar serangan kanker. Bahaya tersebut dikemukakan oleh para peneliti asal Jepang beberapa waktu lalu.
Kementerian Kesehatan Jepang mengutus para peneliti untuk menguji kandungan yang ada di dalam rokok non tembakau. Dari hasil laporannya tim peneliti mengklaim bahwa, rokok elektrik berisi 10 kali tingkat bahan kimia yang menyebabkan kanker daripada rokok tembakau.
Selain itu, para peneliti pun menemukan kandungan lain dalam sebatang rokok elektrik seperti formalin dan asetaldehida di beberapa merk rokok non tembakau ini.
“Dalam satu merk rokok elektrik tim peneliti menemukan kandungan bahaya lebih dari sepuluh kali tingkat karsinogen daripada kandungan rokok tembakau. Zat-zat itu ada di dalam kawat yang memunculkan uap panas dari sebatang rokok," kata Peneliti Naoki Kunugita seperti dikutip Askmen, Senin (1/12/2014)
Sehingga hal ini menjadi pukulan bagi para industri yang mengembangkan rokok elektrik. Para pejabat Jepang mengatakan mereka sedang menyelidiki temuan ini. Bisnis rokok elektrik sudah diperkirakan bernilai sekitar Rp36 triliun per tahun secara global.
(ren)Kementerian Kesehatan Jepang mengutus para peneliti untuk menguji kandungan yang ada di dalam rokok non tembakau. Dari hasil laporannya tim peneliti mengklaim bahwa, rokok elektrik berisi 10 kali tingkat bahan kimia yang menyebabkan kanker daripada rokok tembakau.
Selain itu, para peneliti pun menemukan kandungan lain dalam sebatang rokok elektrik seperti formalin dan asetaldehida di beberapa merk rokok non tembakau ini.
“Dalam satu merk rokok elektrik tim peneliti menemukan kandungan bahaya lebih dari sepuluh kali tingkat karsinogen daripada kandungan rokok tembakau. Zat-zat itu ada di dalam kawat yang memunculkan uap panas dari sebatang rokok," kata Peneliti Naoki Kunugita seperti dikutip Askmen, Senin (1/12/2014)
Sehingga hal ini menjadi pukulan bagi para industri yang mengembangkan rokok elektrik. Para pejabat Jepang mengatakan mereka sedang menyelidiki temuan ini. Bisnis rokok elektrik sudah diperkirakan bernilai sekitar Rp36 triliun per tahun secara global.
(Sumber:http://lifestyle.okezone.com/read/2014/12/01/481/1072917/kanker-hantui-pecinta-rokok-elektrik)